Foto: Radian
Jakarta - Dinas Kesehatan DKI mengancam menutup
Klinik Chiropractic First di Pondok Indah Mall (PIM) 1. Tak hanya sekadar
ditutup, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) bahkan telah
memerintahkan agar klinik tersebut disegel.
"Mereka mengakui bahwa tidak punya izin
apa pun di situ. Tadi pagi saya lapor ke Pak Gubernur, diinstruksikan untuk
disegel dan diberhentikan," ujar Kadis Kesehatan (Kadinkes) DKI Kusmedi di
Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/1/2016).
Kusmedi menegaskan terapi chiropractic
sejatinya bukan bagian dari ilmu kesehatan. Karenanya, perizinan klinik
Chiropractic First itu pun tidak diberikan oleh Dinkes DKI.
Menurutnya, chiropractic itu masuk dalam
kategori jenis pengobatan tradisional. Dari klasifikasi pengobatan di Amerika
Serikat (AS), jenis terapi ini masuk dalam kategori pengobatan tradisional. Di
mana, seharusnya perizinan diurus ke Dinas Kesehatan. Namun untuk memastikan
lebih lanjut, Kusmedi pun berkoordinasi dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP).
"Kalau tenaga asing (izinnya) ke Kemenkes,
kalau pengobatan tradisionalnya ke kita (Dinkes). Begitu juga pengawasannya
kita," lanjutnya.
Kata Kusmedi, klinik terapi itu tersebar di
10 titik. Pihaknya bahkan akan menutup salah satu klinik yang menjadi pusat
terapi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan siang ini.
"Ada 10 titik yang punya dia. Siang ini
kita mau tutup yang di Gatot Subroto menurut informasi pusatnya di situ. Jadi
yang punya siapa juga saya enggak tahu sampai sekarang. Saya cuma tahu yang
punya orang Singapura dan di Jakarta ada 10," terang Kusmedi.
Dia menyebut rata-rata jenis usaha Klinik
Chiropractic First dibuka di mal. Menurut informasi, klinik itu sudah
beroperasi sejak 5 tahun. Pihaknya akan melakukan penertiban di sejumlah mal
untuk menutup usaha praktik tersebut.
"Itu sih bukan imbauan harusnya mal
sudah tahu. Yang jelas arahan Pak Gubernur kita laksanakan penertiban semua
karena bukan hanya chiropratic saja, banyak juga klinik estetika
pengurusan badan yang kayak gitu. Enggak tahu ada izinnya apa belum, nanti kalau
sudah terjadi sesuatu baru ribut," urainya. (aws/rvk) Ayunda Windyastuti Savitri –
SUMBER: detikNews