Foto: Putri Akmal detikNews
Banyuwangi - Jembatan alternatif sebagai
salah satu jalan pintas di jalur lintas selatan Banyuwangi kini resmi beroperasi.
Jembatan ini terpanjang di Banyuwangi yang dibiayai APBD.
Memiliki panjang bentangan sepanjang 80
meter, jembatan ini menghubungkan Desa/Kecamatan Gambiran dengan Desa Dasri,
Kecamatan Tegalsari. Tinggi dari dasar sungai mencapai 8 meter, dengan lebar
9,7 meter, jembatan ini dirancang memiliki kekuatan muatan maksimal 50 ton.
Kepala Dinas PU Bina Marga Cipta Karya dan
Tata Ruang (BMCKTR) menjelaskan, jembatan ini jadi alternatif baru bagi
masyarakat untuk melipat jarak ke daerah yang dituju. Jembatan yang melintas di
atas sungai setail ini dari bisa melipat jarak lebih dari 10 km.
Pembangunan jembatan ini memakan waktu selama
dua tahun. Anggaran bertahap pada 2013 lalu digerojok anggaran Rp 5,3 miliar
dan tahun 2014 Rp 8,7 miliar. Total anggaran untuk jembatan yang berskala
nasional ini Rp 14, 1 miliar. Sebelum diresmikan, jembatan terpanjang di
Banyuwangi ini telah di uji coba kelayakannya sejak 6 bulan lalu.
"Sudah selesai enam bulan lalu dan telah
kami uji kelayakannya. Jembatan ini juga dilengkapi trotoar untuk para pejalan
kaki dengan lebar trotoar kanan kiri masing-masing 1,4 meter," terang
Mujiono ketika ditemui detikcom di lokasi, Jumat (4/9/2015) sore.
Bupati Anas yang hadir langsung untuk
meresmikan operasional jembatan ini menambahkan, jembatan Wiroguno ini
merupakan salah satu program prioritas Pemkab. Sebab dengan realisasi sarana
infrastruktur ini dinilai bisa membuka disparitas ekonomi dan memiliki manfaat
yang cukup besar bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Selain itu, jembatan ini mampu membuka
bottleneck (penyempitan jalur) serta mengurai kemacetan di wilayah Genteng yang
selama ini menjadi jalur utama dari arah barat jika ingin menuju wilayah
selatan.
"Dengan dibangunnya jembatan ini saya
harap bisa membuka isolasi wilayah daerah Barat menuju ke kota. Sehingga bisa
mengurangi disparitas antar kecamatan. Dan ini jadi bukti jika kita berupaya
membuka kemudahan akses infrastruktur di wilayah jalur lintas selatan,"
ungkap Bupati Anas.
Ratusan warga sekitar yang sengaja diajak untuk
ikut lakukan syukuran merasa senang dengan peresmian pengoperasionalan jembatan
wiroguno ini. Akses infrastruktur yang mudah dan lebih efisien dianggap mampu
memangkas rantai waktu dan ongkos yang panjang.
"Syukur sekali ada jembatan baru ini.
Karena saya tidak perlu lewat Genteng jika ingin ke Bangorejo ataupun Jajag,
cukup lewat jembatan ini," kata Yanto, salah seorang warga yang turut
hadir.
(fat/fat)
SUMBER: detikNews