Warga antre membayar belanja perlengkapan
sekolah dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Toko Buku Gramedia, Pasar Baru,
Jakarta, Kamis (30/7). Antara
JAKARTA-- Penyimpangan yang dilakukan oleh
penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) terus berlangsung.
Setelah
sebelumnya Pemprov DKI menemukan oknum menggunakan KJP di tempat karaoke, ada
pula modus penyimpangan lain.
"Kita
sudah tahu ada oknum isi bensin pakai KJP. Bukan itu saja, kartu yang harusnya
digunakan untuk membeli buku siswa sekolah malah dibelikan emas," ujar
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Rabu (5/8/2015).
Dia
menuturkan, Pemprov DKI dan pihak berwenang sudah melacak oknum yang
menyalahgunakan KJP untuk kepentingan pribadi.
Kendati
demikian, Ahok tidak serta-merta mencabut KJP tersebut.
"Nggak
kami cabut langsung, tetapi kami blokir dulu sehingga dia tak bisa pakai,"
paparnya.
Ahok
mengaku dirinya sudah memberi instruksi kepada Bank DKI agar tak pandang bulu,
jika ada pengguna KJP yang melanggar aturan.
Setelah
ini, dia berencana memanggil orangtua siswa KJP yang bersangkutan untuk
dimintai keterangan.
"Kami
akan panggil orangtuanya biar ngaku. Orangtua juga harusnya sadar jangan
seenaknya. Kan kasihan kita putus bantuan KJP cuma gara-gara segelintir oknum
ikut main," katanya.
Pemprov
DKI memberi bantuan dana pendidikan kepada siswa yang tak mampu berupa KJP.
Berbeda dengan sebelumnya, para penerima KJP kini tak bisa mengambil dana
secara tunai.
Uang
yang tersimpan di rekening KJP hanya bisa diambil non-tunai menggunakan mesin
EDC berlogo Bank DKI atau ATM Prima. (Feni Freycinetia Fitriani )
SUMBER:
Bisnis.com