"Kami akan kerahkan ribuan
tukang ojek."
Puluhan
tukang ojek yang tergabung dalam Forum Transportasi Jakarta berunjukrasa
menolak perluasan zona larangan sepeda motor. Kamis 8 Januari 2015 (Harry
Siswoyo)
"Kami akan kerahkan ribuan
tukang ojek."
Jakarta Puluhan tukang ojek yang tergabung dalam
Forum Transportasi Jakarta (FrontJak) berunjuk rasa menolak rencana perluasan
zona larangan sepeda motor. Unjuk rasa itu digelar di depan kompleks Balai Kota
DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Puluhan tukang ojek yang berunjukrasa adalah mereka yang biasa beroperasi di
Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka keberatan dengan rencana
perluasan zona larangan melintas bagi sepeda motor yang diwacanakan Polda Metro
Jaya dan Pemprov DKI Jakarta.
Didi, salah seorang pengunjuk rasa yang juga bekerja sebagai tukang ojek
mengatakan, sejak zona larangan sepeda motor diujicobakan, pendapatan
tukang ojek menurun drastis hingga 80 persen dari penghasilan sebelum adanya
ujicoba larangan sepeda motor. "Kita harap Pak Ahok tidak melupakan orang kecil seperti kita. Karena apa
artinya pejabat tanpa dukungan orang kecil," kata Didi, Kamis, 8 Januari
2015.
Hal serupa juga diutarakan koordinator aksi, Jamhuri. Dalam orasinya Jamhuri
menyatakan, tidak sepantasnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaksakan
pemberlakuan aturan itu.
"Kami warga Jakarta yang selalu taat bayar pajak. Kami bayar pajak dari
uang hasil ngojek. Sekarang lahan usaha kami malah dirampas," ujarnya.
Jamhuri mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus aturan pelarangan
bagi sepeda motor untuk melintas di jalan-jalan protokol ini.
Bila penghasilan para tukang ojek terus menurun, Jamhuri mengancam FrontJak
akan mengerahkan lebih banyak lagi massa. Ia yakin banyaknya massa yang
dikerahkan bisa melengserkan Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI. "Kami akan kerahkan ribuan tukang ojek, tidak hanya yang berasal dari
Jakarta Pusat, tetapi juga dari Jakarta Timur, Selatan, Barat, dan Utara. Kita
akan lengserkan Ahok," ujar Jamhuri. (Oleh : Bayu Adi Wicaksono, Fajar
Ginanjar Mukti)
SUMBER: VIVAnews