Iket Sunda Merambah Dunia

Iket kepala Sunda dijajakan di pinggir jalan. Pikiran-rakyat.com

Bandung - Namanya iket (ikat kepala Sunda). Lima atau empat tahun lalu, kain ini baru sebatas aksesori pakaian tradisional. Kala itu, untuk mendapatkan iket, seseorang harus memesan khusus ke tukang jahit.

Kini kondisinya berbeda. Iket yang merupakan peninggalan leluhur masyarakat Sunda mulai kembali populer di tengah masyarakat Jawa Barat. Pengguna iket makin hari kian bertambah. Iket pun jadi gaya hidup tersendiri.

Tren positif ini sekaligus memacu bertambahnya jumlah penjual iket Sunda. Di antaranya di sisi Lapangan Gasibu, Tegallega, dan pedagang kaki lima dekat kompleks Pemkot Cimahi.

Penjual sarung tangan dan kacamata juga menyisipkan kain iket di jongko (lapak) jualan mereka. Jumlah penjual iket bisa bertambah, ketika ada pertunjukan wayang golek, seni budaya Sunda, pertandingan pencak silat, maupun pesta adat.

Tiga tahun terakhir, para penggerak industri kreatif berbasis budaya lokal juga membawa iket Sunda ke sejumlah pameran kriya. Beberapa waktu terakhir, iket pun dipamerkan dan dijual di sejumlah distro hingga pusat belanja modern.

Waktu dipamerkan di ajang world music di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar dan Cihampelas Walk (Ciwalk) beberapa waktu lalu, para musisi tradisional dari berbagai negara sangat antusias membeli dan memakai iket Sunda. Mereka juga beli iket sebagai souvenir, jelas Owner Distro Sunda, Agus Roche, seperti dikutip Inilah.com.

Agus menjelaskan, meski jumlahnya tidak banyak, iket juga dipesan orang Sunda yang merantau ke berbagai negara. Ini sering terjadi ketika ada pameran keragaman budaya Indonesia di luar negeri.

Makin banyaknya permintaan pasar terhadap iket otomatis menggerakkan industri kerakyatan yang memproduksi iket, baju pangsi (pakaian tradisional Sunda), serta aksesori pelengkapnya.

Para perajin di sejumlah daerah seperti di Pemeungpeuk, Banjaran, Soreang (Kabupaten Bandung), di Kabupaten Bandung Barat, maupun di Pagarsih Kota Bandung pun kebanjiran pesanan.

Agus berharap pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar, tidak sekadar mengajak para penjual iket Sunda ikut pameran ke berbagai tempat. Sebab masih ada pegiat industri kerakyatan bidang ini yang masih perlu bantuan.

Terutama pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk, manajemen usaha, pemasaran, pembuatan sentra industri, hingga bantuan permodalan atau kredit usaha. Untuk keperluan itu pemerintah bisa kerja sama dengan beberapa komunitas pengguna iket di Jawa Barat, harapnya.[asa] Reporter: Gin

SUMBER: AyoGitaBisa.com
Bagikan berita :
 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. BUANA POST.Com - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI