(ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Bandung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah
meresmikan proyek kereta cepat di Kebun Teh Mandalawangi Maswati, Cikalong
Wetan, Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Kamis, 21 Januari 2016. ?Namun,
ketika dilakukan groundbreaking (pemancangan tiang pertama), ternyata masih ada
tiga izin yang belum diberikan oleh pemerintah dalam pembangunan proyek kereta
cepat.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia
China (KCIC), Hanggoro Budi Wiryawan, mengakui bahwa ada beberapa izin yang
belum ditandatangani oleh pemerintah.
"Izin usaha dan izin konsesi? belum,
tapi dalam satu atau dua hari ini akan ditandatangani. Lalu, izin pembangunan
atau konstruksi dalam seminggu ini sudah bisa, karena dokumen sudah kami
sampaikan," kata Hanggoro, di lokasi groundbreaking proyek kereta cepat,
Cikalong wetan, Bandung, Kamis, 21 Januari 2016.
Dia menjelaskan, pihaknya melakukan
groundbreaking, karena ingin semua pekerjaan selesai sesuai dengan target
penyelesaian pada 2018 dan bisa beroperasi pada 2019.
Tak hanya itu, hal yang juga mengejutkan, dia
mengakui, rancangan ?desain untuk proyek kereta cepat tersebut baru selesai
sepanjang lima kilometer. Namun, dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan
sesuai dengan prosedur, agar dapat mengejar target yang ditetapkan.
"Di sini kan kami buat lima km? pertama
dulu, kalau kami merancang semua, mungkin tiga atau enam bulan lagi baru
selesai, kapan groundbreaking-nya, makanya kami buat
dahulu design lima kilometer. Kementerian Perhubungan tidak apa-apa,
Menteri Perhubungan (Ignasius Jonan) bilang ajukan saja segmen yang lima
kilometer di sini," kata dia.
Pembebasan lahan
Sementara itu, untuk pembebasan lahan, dia
mengatakan, saat ini masih ada sebanyak 650 hektare lahan yang harus dibebaskan
di sepanjang koridor Jakarta-Bandung.
"Dari Karawang sampai Purwakarta ini
kami harus bebaskan semua, karena itu tanah warga, kalau dari Halim kami
gunakan lahan jalan tol? sampai Karawang," kata dia.
Dia mengungkapkan, lahan yang harus
dibebaskan adalah di jalur dari ?Karawang ke arah Jatiluhur yang akan melewati
tanah warga dan tanah industri. Lalu setelah Jatiluhur, masih ada lahan yang
harus dibebaskan lagi.
"Nah setelah itu tidak perlu pembebasan
lahan, karena kami akan pakai lagi lahan di sepanjang jalan tol, melalui
Padalarang, Cimahi dan Tegalluar," tambah dia.
?Seperti diketahui, kereta cepat
Jakarta-Bandung akan menghubungkan empat stasiun, yakni Halim, Karawang, Walini
dan Tegalluar, serta nantinya kereta tanpa masinis ini akan melewati lokasi
kawasan Gedebage yang direncanakan akan menjadi pusat pemerintahan kota
Bandung?.
Hanggoro juga menjelaskan, jalur kereta cepat
Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer tersebut di setiap stasiunnya
akan dibangun transit oriented development (TOD) untuk mendorong lahirnya
sentra ekonomi baru di koridor Jakarta-Bandung.
"Kalau tarif itu, kami masih pegangannya
Rp200 ribu, waktu itu hitungan kami sebesar US$16, dengan exchange rate Rp13
ribu sekian, jadi kira-kira Rp200 ribu, ini flat mulai 2019 selama
konsesi," kata dia. (: Siti Nuraisyah Dewi, Fikri Halim)
SUMBER: VIVA.co.id