Aksi para buruh melakukan orasi diatas mobil di depan
Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (29/10/2015). Aksi tersebut
menimbulkan kemacetan lalu lintas kendaraan di sekitar kawasan Istana Negara.
(Liputan6.com/Gempur M Surya)
Jakarta - Sekitar 50 ribu buruh akan mengepung
Istana hari ini. Mereka menolak dan kecewa terhadap formula baru pengupahan dan
penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Puluhan ribu buruh itu berasal dari Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama KSPSI AGN, KSBSI, KPBI, KASBI, SPN,
FSPMI, dan 60 federasi serikat pekerja lainnya. Mereka tergabung dalam Komite
Aksi Upah (KAU) bakal menggelar [aksi demonstrasi](2352333 "")
dan mogok kerja pada akhir Oktober hingga Desember 2015. "PP pengupahan yang dikeluarkan oleh pemerintah
tidak sesuai dengan harapan buruh terkait dengan upah layak," ujar Sekretaris
Jenderal KSPI Muhammad Rusdi di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta,
Kamis 29 Oktober 2015.
Menurut dia, massa berasal dari 3 provinsi yakni DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Banten. "Kita akan aksi besok (hari ini) secara maksimal.
Ada 50 ribu dari 3 provinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat dari Bekasi, Bogor,
Depok, Karawang, Purwakarta, dan Cilegon (Banten)," jelas Rusdi.
Dia mengatakan hari ini merupakan puncak aksi para
buruh. "Pada 30 Oktober 2015, menjadi puncak aksi di mana kita akan
bertahan (demonstrasi) di depan Istana Negara jika belum ada jalan
keluar," kata Rusdi.
Buruh akan berkumpul di depan Patung Kuda sebelah
Gedung Indosat, pukul 10.00 WIB. Mereka akan berjalan kaki menuju depan Istana
Negara untuk berunjuk rasa.
Rusdi menegaskan buruh tidak akan pulang sebelum
tuntutannya dikabulkan, yaitu pembatalan formula baru pengupahan dan PP Nomor
78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. "Kalau selama ini kita demo hanya sampai jam 3
sore, kemudian pulang. Tapi kali ini kita akan bertahan, sampai tuntutan kami
dikabulkan," tandas Rusdi. (Bob/Ron) By Septian Denyon
SUMBER: Liputan6.com