Budidaya Kelengkeng Dengan Okulasi Lebih Menguntungkan

 Bibit Kelengkeng, Budidaya Buah Kelengkeng
Kelengkeng, merupakan salah satu tanaman buah yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain karena rasanya yang manis, nilai ekonominya juga lumayan tinggi. Sehingga bisa diandalkan sebagai sumber penghasilan. Pada umumnya kelengkeng termasuk tanaman buah yang mudah dibudidayakan. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit yang di tanam dari biji sering tumbuh menjadi kelengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Sedangkan bibit okulasi/cangkokan akan mulai berbuah pada umur empat tahun. Nah jika memang ada cara perbanyakan buah kelengkeng yang dapat mempercepat masa panen kenapa kenapa harus susah-susah menggunakan bibit yang harus menunggu lama dalam masa berbuahnya? Untuk itu jika Anda belum tahu bagaimana cara pembudidayaan tanaman buah kelengkeng dengan teknik okulasi, berikut akan di jelaskan :

Syarat Tumbuh
Kelengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Sementara tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.

• Tahap Persiapan
Persiapkan batang bawah : Siapkan biji yang akan digunakan sebagai bibit batang bawah dengan ciri-ciri sehat dan tidak cacat. Tanam biji yang sudah terseleksi tadi ke dalam polybag dengan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 dengan ketentuan setiap polybag 1 biji. Lakukan penyiraman serta beri naungan atau atap ± 5 – 10 m.susun polybag 5 baris memanjang di bawah atap naungan. Setelah 3 bulan, pindahkan bibit yang dari polybag tadi ke tempat persemaian. Siapkan bedeng sebagai tempat persemaian, buat lubang dengan jarak 12 cm x 15 cm. Buka polybag yang berisi bibit kelengkeng tadi dan masukan ke lubang dengan mengikutkan tanahnya, kemudian tutup lubang dengan pupuk kandang. Siram bibit agar selalu lembab, setelah 3 – 5 bulan baru lah batang bawah dari bibit kelengkeng tersebut sudah siap untuk di okulasi.
Persiapkan batang atas : Siapkan batang bawah yaitu, cari tanaman yang sesuai untuk dijadikan batang atasnya. Lalu ambil rantingnya pada tanaman kelengkeng itu dan daun yang terdapat pada ranting di pangkas agar mempermudah dalam pengambilan mata tunas nantinya.
Langkah Okulasi   :
• Sayat batang bawah yang telah di siapkan tadi dengan ukuran lebar 1 cm dan panjang 2 cm kemudian tarik sayatan batang tadi kebawah hingga menyerupai lidah lalu bagian lidah dipotong separuhnya.
• Mata tunas (entres) pada cabang disayat bersama sebagian kayunya dari arah bawah keatas sepanjang 2 cm, kemudian bagian kayu dikelupas.
• Mata tunas (entres) ditempelkan / disisipkan pada celah sayatan batang bawah hingga benar-benar menyatu.
• Pada bidang tempelan (okulasi) dibalut dengan plastik bersih mulai dari tempelan bawah sampai keatas dan berakhir dibawah lagi.
• Pada umur 21 hari setelah penempelan pembalut plastik dapat dibuka untuk mengetahui keberhasilannya.
• Apabila mata tempel menyatu dan berwarna hijau segar berarti okulasi berhasil, namun bila berwarna coklat sampai hitam dan kering berarti penempelan gagal.
• Jika proses okulasi berhasil, biarkan bekas balutan plastik yang telah di buka tadi selama 3 - 4 hari.
• Lakukan pelengkuran atau perundukan 2 cm di atas mata tempel yaitu pemotongan 2/3 bagian batang lalu di rudukan agar mempermudah pertumbuhan mata tunas.
• Setelah mata tempel mencapai diatas 15 cm, lakukan pemotongan 2 cm di atas mata tempel.
• lakukan pemupukan pada umur 2 bulan dari pengokulasian menggunakan NPK atau pupuk kandang.
• Setelah tunas okulasi mencapai 30 – 40 cm lakukan pengeranjangan (merang = pupuk kandang = tanah) dengan perbandingan (1 : 1 : 1 : 1) dan letakan bibit di tempat yang teduh selama satu bulan. Setelah satu bualan bibit sudah siap di tanam.
Sebaiknya Okulasi di lakukan apabila batang bawah sudah siap untuk di Okulasi dan batangnya minimal sebesar jari telunjuk, okulasi yang baik di lakukan pada pagi atau sore hari.

Langkah Penanaman :
• Buat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm s/d 80 x 80 x 80 cm, dengan jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m.
• Lalu di angin-anginkan dan biarkan lubang selama 1 minggu.
• Siapkan media tanam berupa tanah gembur : pupuk kandang : pasir dengan perbandingan 1: 2 : 1.
• Tanam bibit yang telah di okulasi ke dalam lubang tanam lalu timbun dengan media yang telah di siapkan tadi. Usahakan jangan sampai sambungan bibit tidak tertutup tanah.
• Kemudian tancapkan ajir sebagai penanda serta penopang tanaman agar tidak mudah roboh saat tertiup angin.



Perawatan dan Pemeliharaan :
• Pengairan
Tanaman disiram secara teratur sebanyak 2 hari sekali. Pada tanaman dewasa dapat dilakukan stress air selama kurang lebih 2 minggu untuk merangsang pembungaan, lalu selanjutnya kembali disiram secara teratur.
• Pemupukan
Setelah 1,5 bulan tanaman dipupuk dengan pupuk NPK 1 sendok makan NPK/10 L air, siram disekitar tanaman. Pemupukan selanjutnya setiap 2 bulan sekali.

Pemangkasan
Percabangan yang optimal sangat diperlukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman. Pemangkasan pertama dapat dilakukan sekitar 2 bulan setelah bibit di tanam. Tanda tanaman yang siap dipangkas adalah: daunnya menua dan batangnya berwarna kecoklatan. Tanaman dipangkas 5-10 cm dari ujung pucuk, 2 cm dari ruas batang terdekat. Tinggi tanaman sebaiknya dipertahankan 2,5 – 3 m untuk memudahkan perawatan dan pemanenan. Tunas air juga harus dibuang, karena tunas air menyebabkan tanaman rimbun dan lembab sehingga dapat mengundang hama.

Tanaman lengkeng termasuk tanaman yang mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman akan mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar. Demikian cara budidaya tanaman buah kelengkeng dengan okulasi, memang cara ini lah terkesan mudah dan menguntungkan. (***)
Bagikan berita :
 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. BUANA POST.Com - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI