Warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, digusur dan
dipindahkan ke rumah susun. TEMPO/Ridian Eka Saputra
Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok menyatakan JJ Rizal adalah sejarawan ngawur. Ungkapannya
tersebut merupakan tanggapan atas tantangan JJ Rizal untuk merelokasi rumah
Ahok.
"Suruh
bongkar rumah saya, dia kan... Jakarta utara itu bukan daerah resapan,"
kata Ahok saat ditemui di Universitas Pelita Harapan Festival, Sabtu, 22
Agustus 2015.
Sebelumnya,
Rizal mengecam relokasi Kampung Pulo yang dilakikan oleh Gubernur Ahok. Ia pun
menantang Ahok untuk direlokasi juga. Menurutnya, kompleks perumahan mewah
Pluit dan Pantai Mutiara, berdiri di lahan yang peruntukannya hutan bakau dan
resapan air. "Rumah Ahok di Pluit juga menyalahi peruntukan, harusnya
dibongkar juga," kata Rizal, Jumat, 21 Agustus 2015.
Menanggapi
hal itu, Ahok mengatakan bahwa Jakarta Utara tidak bisa dijadikan resapan.
Dataran Jakarta Utara yang rendah hanya bisa dijadikan daerah tampungan air.
"Gimana mau bikin resapan? Gali setengah meter saja sudah keluar air laut
kok. Saya ini anak Geologi," kata Ahok.
Ahok
menjelaskan bahwa aliran air dari daerah tinggi di selatan seperti Bogor dan
Depok pasti akan lari ke laut di utara. Kata Ahok, tidak ada kajian lingkungan
yang mengatakan bahwa utara dapat dijadikan daerah resapan. Ia menilai bahwa
utara sebaiknya dibangun waduk dan tanggul.
"Makanya
suruh JJ Rizal baca buku, gue kirimin deh. Baru baca buku sejarah dikit aja
sudah sok sejarawan..." kata Ahok.
NIBRAS
NADA NAILUFAR
SUMBER:
TEMPO.CO