Perkotaan
JAKARTA - Tepat 100 tahun Indonesia merdeka
pada 2045, pemerintah akan mengincar 80% masyarakat harus tinggal di perkotaan
melalui pengembangan tata ruang.
Arifin Rudiyanto, Deputi Bidang Pengembangan
Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, mengatakan
perencanaan tata ruang untuk mencapai target tersebut telah disusun sehingga
pembebasan lahan untuk fasilitas publik bisa segera direalisasikan.
“Jadi satu kesatuan dalam tata ruang ketika
nanti air bakunya, pembuangan sampahnya, sanitasinya, dan transportasi
perkotaannya,” katanya, Rabu (17/2/2015).
Untuk memulainya, Bappenas merencanakan
pembangunan lima kota metropolitan di luar Jawa, antara lain Medan dan
Denpasar. Setiap pulau diproyeksikan memiliki satu kota metropolitan. Selain
lima kota metropolitan, 50 kota sedang juga akan dibangun hingga 2019 untuk
pengembangan willayah.
Pengembangan kawasan perkotaan itu sekaligus
untuk memaksimalkan potensi tenaga kerja yang produktif. Arifin menambahkan
masyarakat perkotaan belum produktif seperti China karena masyarakat perkotaan
lebih banyak bekerja di sektor informal.
Pada 2025, sekitar 65% masyarakat
diproyeksikan menempati kawasan perkotaan. Persiapan yang lebih awal untuk mencapai
80% diharapkan dapat mencipatakan kota yang ramah dan humanis. “Indonesia
sedang memasuki era masyarakat perkotaan karena 50% masyarakat sudah tinggal di
perkotaan,” ucapnya.( Veronika Yasinta )
SUMBER: Bisnis.com