Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama atau Ahok.
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta [Basuki Tjahaja
Purnama ](Basuki Tjahaja Purnama "")menerima siswa peserta Jambore
Pelajar se-Pulau Jawa 2015 dari Maarif Institute. Dalam sebuah sesi tanya
jawab, pria yang karib disapa Ahok sempat ditanya bagaimana membangun
pemerintahan yang baik.
Pertanyaan ini bukan yang
pertama untuk Ahok. Tapi, kali ini mantan Bupati Belitung Timur itu menggunakan
Nabi Muhammad sebagai contohnya.
"Harus transparan.
Jakarta provinsi pertama yang membuka data paling banyak. Ini juga ajaran Nabi
Muhammad kan?, sidiq, amanah, tabligh, fathanah. Pemimpin buktikan itu saja,
orang akan lihat kamu," tutur Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin
(21/12/2015).
Sikap mantan Bupati Belitung
Timur yang kerap berseteru dengan banyak pihak pun dipertanyakan. Segala
keputusannya terbilang tidak populer dan cenderung 'membangkang'.
"Lihat saja lebih
banyak manfaat atau mudaratnya buat masyarakat. Kalau manfaat jalan terus walau
pun harus mengorbankan jabatan saya. Seperti Nabi kan, Nabi memang sudah selesai
di Nabi Muhammad, tapi fungsinya harus dijalankan pemimpin, melakukan kebenaran
sekalipun kita korbannya," jelas Ahok.
Penjelasan ini cukup membuat
para peserta jambore yang notabene siswa SMA dan sederajat terkesan. Tepuk
tangan pun menyambut jawaban itu.
Tak sampai di situ, suami
Veronica Tan itu mengibaratkan seseorang yang berada di pinggir laut dan ingin
menyeberang melintasi badai.
"Saya ada di pinggir
laut, di tengah ada arusnya deras. Kalau saya berdiri saja saya tidak tahu
seberapa deras arus itu. Berdiri pun enggak akan kuat kalau terus berdiri, jadi
mending melawan arus. Lagipula kalau arusnya enggak benar masa saya harus ikut,
ya lawan," pungkas Ahok diiringi riuh tepuk tangan para peserta. (By Ahmad
Romadoni)
SUMBER: Liputan6.com