Gerakan Bersih 4.0 di Malaysia menuntut PM Najib
mundur karena korupsi
Demonstrasi (REUTERS/Edgar Su)
- Demonstrasi besar-besaran yang dinamakan Gerakan
Bersih 4.0 saat ini sedang terjadi di Malaysia. Demonstrasi itu terjadi
karena Pemerintah Malaysia di bawah kepempinan Perdana Menteri Najib Razak
diduga telah terlibat korupsi di tengah terperosoknya perekonomian Malaysia
karena pelemahan ekonomi global.
Lalu, jika melihat kondisi Indonesia yang juga
sama-sama terpuruk dari segi ekonomi, apakah Indonesia juga akan mengalami
nasib serupa dengan Malaysia?
Pengamat Ekonomi yang juga Direktur Eksekutif
Institute for Development of Economics an Finance (Indef), Enny Sri Hartati,
mengatakan demostrasi yang saat ini gencar terjadi di Malaysia bisa dijadikan
sebagai 'warning' bagi pemerintah Indonesia.
"Kalau kita cermat, kita harus belajar dari
Malaysia. Ini warning buat Indonesia. Karena kalau memang itu terjadi di
Indonesia, dampaknya akan sangat beresiko," ujar Enny saat berbincang
dengan VIVA.co.id di Jakarta, Minggu 30 Agustus 2015.
Enny menuturkan, Indonesia pernah dihadapkan pada
situasi yang saat ini sedang terjadi di Malaysia, yakni krisis ekonomi dan kepercayaan
publik terhadap pemerintah hingga menyulut demontrasi besar-besaran pada 1998
silam.
Dia mengingatkan, apa yang terjadi di Malaysia saat
ini harus dijadikan pelajaran berharga bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk
bagi Pemerintah Indonesia.
"Kejadian 98 saja sampai 2015 ini belum
sepenuhnya pulih, masih kita rasakan dampaknya," ujar dia.
Meski demikian, Enny masih optimis gelombang
demonstrasi di Malaysia tidak akan menjalar ke Indonesia, sekalipun
Malaysia-Indonesia bertetangga. Menurut dia,meskipun sama-sama mengalami
perlabatan ekonomi, kondisi politik di Indonesia relatif stabil ketimbang
Malaysia.
"Di Malaysia memang terjadi instabilitas politik,
karena ada konflik politik, gejolak politiknya sedang tinggi, pemerintahannya
diduga korupsi. Jadi, itu yang membuat potensi disintergrasi juga makin buruk.
Dan, kondisi ekonomi makin parah pastinya," papar dia.
Sebaliknya, situasi politik Indonesia saat ini dinilai
masih dalam batas yang aman. "Instabilitas politik (di Indonesia) tidak
ada masalah, potensi resiko perbedaan memang ada. Tapi tidak mengarah kesitu
(seperti Malaysia). Keterpaduan antara pemerintah dengah DPR juga masih
terlihat baik," kata Enny menambahkan.
Seperti diketahui, pada Sabtu kemarin, sekitar 100
ribu orang melakukan aksi unjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia dengan menamakan
Gerakan Bersih 4.0.
Gerakan bersih 4.0 ini awalnya fokus pada reformasi
pemilihan umum, tetapi melihat kondisi saat ini, gerakan masyarakat Malaysia
ini lebih terfokus soal kepemimpinan PM Najib yang diminta untuk mundur dari
jabatannya yang diduga telah melakukan korupsi. (ren)( Dedy Priatmojo, Rizki
Aulia Rachman)
SUMBER: VIVA.co.id