1 . SEJARAH
Menurut Dr.Groneman, angklung sudah menjadi alat musik favorit dari seluruh Nusantara bahkan sebelum era Hindu. Menurut Jaap Kunst di Musik di Jawa, selain Jawa Barat, angklung juga ada di Sumatera Selatan dan Kalimantan. Lampung, Jawa Timur dan Jawa Tengah juga akrab dengan instrumen.
Pada periode Hindu dan saat Kerajaan Sunda, angklung memainkan peran penting dalam upacara-upacara. Angklung dimainkan untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan, sehingga ia akan memberkati tanah dan kehidupan mereka. angklung juga menandai waktu berdoa, dan dikatakan telah dimainkan sejak abad ke-7 di Kerajaan Sunda . Dalam Kerajaan Sunda, itu menyediakan musik perang selama Pertempuran Bubat, seperti diceritakan dalam Kidung Sunda.
Para angklung tertua adalah 400 tahun Angklung Gubrag. Itu dibuat pada abad ke 17 di Jasinga, Bogor. Angklung antik lainnya disimpan di Museum Sri Baduga, Bandung Tradisi angklung tertua disebut “Angklung Buhun” (Sunda: “Angklung Kuno”). Dari Kabupaten Lebak, Banten Angklung Buhun merupakan tipe kuno angklung dimainkan oleh orang Baduy dari pedalaman provinsi Banten selama upacara Seren Taun panen.
Pada tahun 1938, Daeng Soetigna, dari Bandung, menciptakan angklung yang didasarkan pada skala diatonis bukan pelog tradisional atau skala slendro. Sejak itu, angklung telah kembali ke popularitas dan digunakan untuk pendidikan dan hiburan, dan bahkan mungkin menyertai instrumen barat dalam sebuah orkestra. Salah satu pertunjukan pertama angklung dalam sebuah orkestra adalah pada tahun 1955 selama Konferensi Bandung. Pada tahun 1966 Udjo Ngalagena, seorang mahasiswa dari Daeng Soetigna, membuka nya “Saung Angklung” (Rumah Angklung) sebagai pusat pelestarian dan pengembangan.
UNESCO menunjuk angklung suatu Karya Warisan Lisan dan Takbenda Kemanusiaan pada 18 November, 2010
2.DEFINISI
Angklung adalah alat musik yang terbuat dari dua tabung bambu yang menempel ke bingkai bambu.Tabung yang diukir memiliki lapangan resonan bila dipukul dan yang sesuai untuk oktaf. Basis dari frame diadakan di satu tangan, sementara strucks sisi lain instrumen. Hal ini menyebabkan catatan mengulangi terhadap suara. Setiap tiga atau lebih pemain dalam sebuah ensemble angkalung memainkan hanya satu nada atau lebih, tetapi sama sekali melodi lengkap diproduksi. Angklung ini populer di seluruh Asia Tenggara, tetapi berasal dari Indonesia saat ini dan telah dimainkan oleh orang Sunda selama berabad-abad.
3.ETIMOLOGI
Kata “angklung” ini berasal dari bahasa Sunda yaitu “angkleung-angkleungan”, itu berarti gerakan pemain angklungdan suara “klung” yang berasal dari instrumen
Teori lain menyatakan bahwa kata “angklung” dibentuk dari dua kata Bali – angka dan paru-paru. Angka berarti “nada”, dan paru-paru berarti “rusak” atau “hilang”. Angklung dengan demikian berarti “nada tidak lengkap”
Sumber : wikipedia