Jakarta: Beban yang
ditanggung Pengurus Besar (PB) cabang olahraga untuk sewa tempat latihan di
kompleks Senayan menjadi keprihatinan Menpora Imam Nahrawi yang hari Senin
(19/1) pagi meninjau langsung Pelatihan Nasional (Pelatnas) Panahan, Softball,
Tenis dan Renang.
Didepan Menpora, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Panahan Indonesia
(Perpani) Titiek Hardiyanti Soeharto mengungkapkan selama ini yang menjadi
salah satu beban bagi PP Perpani yang harus membayar sewa lapangan untuk
latihan, padahal apa yang diberikan atlet untuk bangsa ini sudah luar biasa.
Bahkan untuk SEA Games 2015 Singapura nanti, tim panahan Indonesia sudah siap
menargetkan 3 medali emas. "Di sini kami berlatih dan masih harus membayar
sewa tempat perbulannya. Kami mohon bantuan Pak Menteri membebaskan biaya dari
tempat latihan kami, kami berlatih demi nama bangsa di mata
internasional," kata Titiek.
Apa yang disampaikan Titiek tersebut langsung di respon oleh Menpora. Imam Nahrawi setuju jika beban PB untuk menyewa tempat latihan dibebaskan. “Ke depan sewa-menyewa ini tidak boleh terulang kembali karena kita ingin sarana ini untuk kepentingan olahraga secara keseluruhan. Saat ini kita sedang dalami pengambil alihan pengelolaan Gelora Bung Karni (GBK), kita sedang meyakinkan Kementerian Keuangan, Setneg dan pengelola terkait. Sementara Pemda DKI telah memberikan dukungan,” kata Menpora.
“Ini adalah cara kami untuk memastikan agar pelatnas kita berjalan dengan baik atlet kita termotivasi, sarana dan prasarana bisa kita pastikan ada kesiapan yang ujungnya untuk persiapan SEA Games 2015 di Singapura dan untuk persiapan Asian Games sejak saat ini. Selanjutnya kita ingin mendorong bahwa semua pengurus pusat dan atlet kita siap tempur dan siap menaikkan kembali Bendera Merah Putih di ajang SEA Games dan multi event lainnya,” tegas Menpora usai meninjau pelatnas cabor Tenis Lapangan.
Menpora bersama rombongan memanfaatkan kunjungannya kali ini untuk menilai dan menjadi momentum memastikan kelaikan dan kelayakan sarana dan prasarana latihan atlet yang ada. “Ini adalah momentum kita untuk memastikan dan fokus serta percepatan pada sarana dan prasarana atlet. Apa yang bisa kita berikan lebih cepat untuk mendorong semangat atlet,” tambahnya.
"Saya ingin adanya beberapa kebijakan baru dan lebih umum agar cabang olahraga mendapat perhatian sangat serius dari pemerintah, terkait peralatan atlet berharap adanya perbaikan signifikan. Semoga kekurangan tahun sebelumnya tidak terulang kembali, ini harus ada terobosan baru sehingga tidak lagi fokus kepada satu pemenang tender tetapi dipecah-pecah sehingga kita bisa melakukan percepatan,” ujarnya. (ben)