Jurnalis Perempuan “Bertanggung Jawab, Angkat Masalah Perempuan”


Jurnalis Perempuan
  “Bertanggung Jawab, Angkat Masalah Perempuan”

 Jakarta, BUANA POST. com
        Sejarah membuktikan kiprah jurnalis perempuan Indonesia tak kalah signifikan , baik dimasa perjuangan kemerdekaan maupun periode sesudahnya. Jurnalis perempuan memberikan kontribusi positif dalam ragam liputan melalui beragam media, menjalankan apa yang menjadi esensi julanisme: menyampaikan informasi kepada publik, sehingga publik berdaulat, dapat mengambil keputusan yang bermanfaat bagi kehidupannya.
       Sering dibahas keterbatasan jurnalis perempuan dalam  menjalankan kerja yang tak mengenal waktu dan risiko dilapangan. Lebih jarang dibicarakan kontribusi jurnalis perempuan meliput sisi kemanusiaan yang mestinya menjadi titik penting sebuah liputan jurnalis, karena jurnalistik mengabdi kepada kepentingan publik, kepentingan kemanusiaan.
      Menggugat kemampuan jurnalis perempuan-pun sebagaimana yang masih terjadi diruang-ruang redaksi dari Jakarta sampai ke daerah, kian tidak relevan di era digital. Era yang mendemokratisasi segala hal termasuk cara bekerja dan siapa bisa memanfaatkan teknologi untuk kemaslahatan manusia termasuk dibidang jurnalistik.
      Di tengah kian kompleknya problematika yang harus diliput jurnalis, dan kian ketatnya kompetisi di dunia yang seyogyanya mengedepankan idealism seraya merespon perubahan yang ada dimasyarakatnya.
      Dewan Pers sebagai penyelenggara acara Sarasehan Forum Jurnalistik Perempuan Indonesia, dengan tema “Bertukar Pengalaman Selama Menjadi Jurnalis”  Mengundang sejumlah Pemimpin Redaksi/Pemimnpin Umum/Pemimpin Perusahaan media cetak di Jakarta. Untuk berbagi pikiran, berbagi pengalaman dan inspirasi khususnya bagi para jurnalis perempuan Indonesia.    
      Turut hadir pula diacara ini, ibu Linda Amalia Sari Gumelar, SIP Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Prof. DR. Bagir Manan, SH, MCL Ketua Dewan Pers.   
      Adapun pemaparan para pembicara  “Sharing Exerience, Strengthening Cooperation, Enhancing The Role Of  Women Journalist For News That Matter For The Public” disampaikan 1- Ms. Supinya Klangnarong Commissioner NBTC Thailand. 2- ibu Herawati Dyah wartawan senior, 3- ibu Pia Alisyahbana Femina Media Group, 4- Ms. Carolyn O. Aguillas, Minda News, Mindanao, Filifina.
     Host ibu Zulfiani Lubis, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi dan Anggota Dewan Pers. Acara ini di gelar di Hall Dewan Pers, Gedung Dewan Pers Jakarta pada Kamis 20 Desember 2012 lalu.         
       Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia  ibu Linda Amalia Sari Gumelar, SIP dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa “jurnalis perempuan bertanggung jawab mengangkat berbagai permasalahan kaum perempuan melalui pemberitaan yang akurat dan baik.
       Perempuan yang bekerja di bidang jurnalis mempunyai tanggung jawab untuk menuliskan berita dengan tepat dan akurat mengangkat berbagai permasalahan perempuan.
      Jurnalis perempuan harus memperjuangkan isu-isu, seperti pelecehan seksual, kekerasan, trafficking, kesetaraan gender, dan lain-lain. Sehingga bisa diketahui masyarakat luas.
Hal tersebut harus diperjuangkan karena mereka lebih peka untuk mengangkatnya lewat media.
       Perlindungan terhadap jurnalis perempuan harus ditingkatkan karena beberapa kekerasan kadang dialami selama menjalankan tugas jurnalistik.
Perlindungan terhadap jurnalis perempuan harus ditingkatkan karena memang ada kodrat bagi mereka seperti keterbatasan dalam berbagai hal,
      Di sisi lain, peran perempuan harus ditingkatkan di dalam memainkan peranan sebagai penentu kebijakan di tempatnya bekerja sehingga di dalam hasil keputusan tersebut memperhatikan hak-hak wanita.
Salah satu cara bisa dengan affirmative action yang diberikan pada kelompok yang masih tertinggal dan minoritas, sehingga ada kesetaraan gender di berbagai sektor seperti kesehatan,      
      Dengan adanya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) yang lebih baik lagi, maka indeks pembangunan manusia dipengaruhi indeks pembangunan gender.
      Pemerintah, hendaknya membuat rencana pembangunan jangka pendek dan jangka panjang nasional sehingga pada 2014 kesetaraan antara laki-laki dan perempuan bisa terjadi.
     Pemahaman kesetaraan gender di masyarakat masih minim, karena itu perlu dilakukan sosialisasi menyeluruh tentang pemahaman gender.
Namun demikian, pemahaman gender itu tidak harus diberikan kepada kaum wanita saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia termasuk kaum pria.
      Salah satu contoh kasus yang dijumpai saat melakukan sosialisasi gender, sebagian besar peserta di dominasi kaum wanita.
Di sini kita melihat bahwa masih banyak orang yang menilai gender itu berhubungan dengan perempuan, padahal pengertian sebenarnya gender tidak hanya mengedepankan perempuan, tapi kesamaan hak antara wanita dan pria. Jadi, kaum laki-laki juga harus memahaminya”. Demikian kata sambutan yang disampaikan oleh ibu Linda Amalia Sari Gumelar, SIP Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dihadapan sejumlah Pemimpin Redaksi, Pemimpin Umum, Pemimpin Perusahaan media cetak, para undangan lainnya dan sejumlah wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik.  
      Ketua Dewan Pers Prof. DR. Bagir Manan, SH, MCL dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa, “Perempuan wartawan harus memperhatikan isu kesetaraan gender di dalam parlemen maupun partai politik (parpol). Secara hukum memang ditentukan bahwa 30 persen anggota DPR itu wanita, tapi faktanya sampai sekarang belum tercapai.
Hal itu terjadi karena di dalam partai politik posisi perempuan hanya dicari sekedarnya saja atau belum menjadi prioritas.
      Namun demikian, hingga saat ini ada suatu kemajuan signifikan di dalam keterwakilan perempuan di parlemen maupun di parpol.
Perempuan wartawan harus memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara memilih di dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun pemilihan umum (pemilu), karena dengan dibekali pengetahuan yang cukup perempuan akan memilih pemimpin secara baik dan benar.
       Jumlah pemilih wanita lebih banyak dari laki-laki, misalnya pada 2014 akan ada pemilu. Kalau melihat jumlah itu semestinya anggota DPR perempuan lebih banyak dari laki-laki.
Selain itu, Ibu-ibu kita sebaiknya memilih dengan pengetahuan yang cukup untuk mencoblos sehingga harus menjadi concern bagi jurnalis perempuan untuk menggarapnya”. Demikian kata sambutan yang disampaikan  Ketua Dewan Pers bapak Prof. DR. Bagir Manan, SH, MCL.
       Nila Hayati Lubis Pemimpin Redaksi skm. BUANA GADING kepada BUANA POST.com mengatakan bahwa, saat ini berkat peran para jurnalis perempuan, dunia pers Indonesia sedikit banyak telah berubah. Aksesibilitas perempuan untuk menjadi jurnalis semakin terbuka. Kesempatan bagi jurnalis perempuan untuk menempati pos-pos penting dalam susunan keredaksian juga terbuka lebar”. Ujarnya.
       Kendati demikian menurut Nila Lubis, di sana-sini masih banyak dijumpai kasus-kasus yang menghambat peluang jurnalis perempuan. Ada satu isu yang tak kalah penting saat ini, di saat kesempatan untuk jurnalis perempuan terbuka lebar.  “Tantangan saat ini adalah bagaimana jurnalis perempuan terus membekali diri, meningkatkan kemampuan, dan berproses menjadi jurnalis yang mumpuni. Dengan kata lain, peningkatan kapabilitas adalah ujung tombak bagi usaha peningkatan posisi jurnalis perempuan.tandas Nila Hayati Lubis Pemimpin Redaksi skm. BUANA GADING kepada Putri dari BUANA POST.com disela-sela acara Sarasehan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia di Hall Dewan Pers, Gedung Dewan Pers Jakarta (20/12/2012).
     Acara Sarasehan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia ini di hadiri sejumlah Pemimpin Redaksi, Pemimpin Umum dan Pemimpin Perusahaan media cetak yakni Sinahwati Sutanto Pemimpin Perusahaan Skh. Berita Kota, Maria Hanies Pemimpin Perusahaan Skh. Lampu Hijau,  Rahni Lowhur Schad Pemimpin Umum Skh. Media Indonesia, Dwi Diantini Pemimpin Perusahaan Skh. Neraca, Vivid Argarini Pemimpin Redaksi Skh. Aneka Yess, Rukiah Rosalina Siahaan Pemimpin Redaksi/Pemimpin Umum Skh. Sentana, Dwi Setyawati Pemimpin Redaksi/Pemimpin Umum Skh. Annida, Irene Suliana Pemimpin Redaksi Skm. AURA,  Svida Alisyahbana , Pemimpin Umum Skm. Ayah Bunda,   Nuniek H. Musawa dan Adiba Musawa Pemimpin Redaksi/Pemimpin Umum Skm. B’Girl, Yenny Wiryadi Pemimpin Umum Skm. Bintang Home, Nila Hayati Lubis Pemimpin Redaksi Skm. Buana Gading, Bambang. Setiawan Pemimpin Redaksi/Pemimpin Umum Skm Buana Siswa, Widarti Gunawan Penanggung jawab dan Petty Fatimah Pemimpin Redaksi Skm.  Femina, Widya Saraswati Penanggung jawab Skm. GENIE, Siti Mutmainah  Pemimpin Perusahaan Skm. Global Post, Liana P Pemimpin Redaksi Skm. Info Komputer, Trinzi Mulamawitri Pemimpin Redaksi Skm. Kawanku dan Ninuk Mardiana Pambudy Wakil Pemimpin Redaksi Skh. Kompas. (Putri/BP)     
Bagikan berita :
 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. BUANA POST.Com - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI