Septian Danardi
Masyarakat dihimbau perlu waspada untuk sapi yang berasal dari daerah Sragen dan Boyolali. Pasalnya dari ke dua daerah tersebut pernah ditemukan sapi yang positif terkena penyakit antraks.
"Makanya sejak beberapa hari lalu kita gencar melakukan pemeriksaan," kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya, Apep Saepul Rahmat, Kamis (17/9/2015).
Sejauh ini, kata Apep, pihaknya sudah memeriksa sekitar 200 ekor sapi. Belum ditemukan adanya sapi yang terindikasi mengidap antraks. Upaya lain juga dilakukan. Salah satunya, kata Apep, dengan mempersiapkan petugas pemeriksa di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah.
"Kita siapkan petugas di Banjar untuk mengecek dokumen kesehatan dan perjalanan sapi yang dikirim," imbuhnya.
Ketersediaan hewan kurban menjelang hari raya Idul Adha di Kabupaten Tasikmalaya terbilang masih stabil. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya mencatat saat ini jumlah hewan kurban jenis sapi di Kabupaten Tasikmalaya ada 2000 ekor. Sapi itu di datangkan dari berbagai daerah di Indonesia. 45 ekor dari Lampung, 120 ekor dari Banyuwangi Jawa Timur dan 300 ekor dari Jawa Tengah.
"Sisanya dari Kabupaten Tasikmalaya dan daerah lain di Jawa Barat," ujarnya.
Septian Danardi