Republika/Rakhmawaty La'lang
Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar aksi mogok dan unjuk rasa di kawasan
Senayan, Jakarta, Selasa (15/9). (Republika/Rakhmawaty La’lang)
JAKARTA -- Demonstrasi ribuan guru dan
karyawanan honorer yang berlangsung sejak Selasa pagi di depan Gedung DPR/MPR
berakhir dengan haru ketika pemerintah memutuskan semua tenaga honorer akan
diangkat menjadi PNS secara bertahap dari 2016-2019.
Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Sulistyo naik ke mobil komando dan berbicara di depan ribuan
tenaga honorer di depan Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, sekitar pukul 18.30
WIB.
"Semua tenaga honorer akan diangkat
secara bertahap mulai 2016 sampai 2019," katanya.
Pengumuman yang ditunggu-tunggu oleh ribuan
tenaga honorer itu disambut dengan tangis haru. Sebagian dari mereka yang
Muslim langsung melakukan sujud syukur, sebagian yang lain saling berpelukan
dan menangis haru. Mereka bahkan bertepuk tangan dan bersorak tak berhenti
selama 5 menit.
Ribuan guru dan tenaga honorer dari seluruh
Indonesia yang datang ke ibu kota dengan menggunakan biaya secara swadaya itu
kemudian membubarkan diri dengan tertib sambil menyanyikan lagu kebangsaan.
Seraya membubarkan diri, banyak dari mereka
saling mengucapkan selamat dan bersalaman dengan petugas kepolisian yang
mengamankan jalannya aksi mereka selama sehari penuh.
Sekitar 6.000 tenaga honorer yang datang dari
berbagai wilayah bahkan luar Jawa dengan menggunakan bus itu segera
meninggalkan Jakarta pada malam ini juga.
SUMBER: REPUBLIKA.CO.ID