Semarang, Buana Post.Com. Anak
jalanan atau lebih sering disingkat anjal adalah istilah umum yang mengacu pada
anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namum masih memiliki
hubungan dengan keluarganya. Ditengah ketiadaan pengertian untuk anak
jalanan, dapat ditemui adanya pengelompokan anak jalanan berdasar hubungan
mereka dengan keluarga.
Pada mulanya ada dua kategori anak jalanan, yaitu anak-anak yang turun
ke jalanan dan
anak-anak yang ada di jalanan. Namun pada perkembangannya ada penambahan kategori, yaitu anak-anak dari keluarga yang ada di jalanan. Menurut data di Kementerian Sosial Republik Indonesia, memperkirakan jumlah anak jalanan pada tahun 2011 saja sudah mencapai angka 4.000 jiwa namun menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak bahkan sudah mencapai 8.000 jiwa di tahun 2011 saja. Kenyataannya, sangatlah sulit untuk mendapatkan angka yang akurat.
Ada hambatan untuk menghitung anak jalanan yang selalu bergerak dari lokasi satu ke lokasi lainnya, sehingga perhitungan jumlah anak jalanan sukar untuk diandalkan.
anak-anak yang ada di jalanan. Namun pada perkembangannya ada penambahan kategori, yaitu anak-anak dari keluarga yang ada di jalanan. Menurut data di Kementerian Sosial Republik Indonesia, memperkirakan jumlah anak jalanan pada tahun 2011 saja sudah mencapai angka 4.000 jiwa namun menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak bahkan sudah mencapai 8.000 jiwa di tahun 2011 saja. Kenyataannya, sangatlah sulit untuk mendapatkan angka yang akurat.
Ada hambatan untuk menghitung anak jalanan yang selalu bergerak dari lokasi satu ke lokasi lainnya, sehingga perhitungan jumlah anak jalanan sukar untuk diandalkan.
Terdapat banyak alasan yang
menyebabkan persoalan ini terjadi, namun seringkali penyebab dari persoalan ini
dapat ditelusuri pada kemiskinan dan kekerasan.
Sedangkan berbicara tentang kelompok majinal, Marjinal berasal dari bahasa Inggris “marginal “ yang berarti jumlah atau efek yang sangat kecil. Artinya , marjinal adalah kelompok yang jumlahnya sangat kecil atau bisa juga diartikan sebagai kelompok pra-sejahtera. Marjinal juga identik dengan masyarakat kecil atau kaum yang terpinggirkan...jadi kaum marjinal adalah masyarakat kelas bawah yang terpinggirkan dari kehidupan masyarakat. Contoh dari kaum marjinal antara lain pengemis, pemulung, buruh, petani, dan orang-orang dengan penghasilan pas-pasan atau bahkan kekurangan. Mereka ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari Negara kita.
Maka dalam rangka memperingati Hari HAM (Hak Azasi Manusia-red) se-dunia yang jatuh pada hari ini Rabu, 10 Desember 2014, kami, T-REC Semarang (Tugumuda Reptiles Community Semarang-red), sebagai komunitas pecinta reptil di kota Semarang mengadakan kegiatan aksi bakti sosial dengan membagikan paket-paket Sembako kepada sejumlah Anjal/anak jalanan dan kelompok Marjinal di sekitar area Tugumuda Semarang yang juga merupakan Landmark dari kota Semarang.
Selain membagikan paket-paket sembako menurut keterangan Dimas Yudian salah satu pengurus dari T-REC Semarang kepada Buana Post.Com mengatakan bahwa para anggota T-REC Semarang juga membagikan selebaran tentang pentingnya pelestarian Satwa terutama khususnya Reptil. “Bahwa reptil merupakan bagian dari rantai makanan di Alam, dan dengan terganggunya populasi dari reptil di alam maka akan
terganggu pula rantai makanan yang ada“ tuturnya Dimas. Lanjut, “Sebagai contoh dengan terganggunya dan berkurangnya atau bahkan punahnya jenis-jenis ular yang makanan utamanya tikus disuatu zona atau area, maka populasi tikus di area tersebut akan melonjak dengan sangat fantastis dan akan menjadi hama utama di area tersebut” Tandas Dimas Yudian salah satu pengurus dari T-REC Semarang kepada Budi dari Buana Post.Com. disela-sela acara. (Budi)
Sedangkan berbicara tentang kelompok majinal, Marjinal berasal dari bahasa Inggris “marginal “ yang berarti jumlah atau efek yang sangat kecil. Artinya , marjinal adalah kelompok yang jumlahnya sangat kecil atau bisa juga diartikan sebagai kelompok pra-sejahtera. Marjinal juga identik dengan masyarakat kecil atau kaum yang terpinggirkan...jadi kaum marjinal adalah masyarakat kelas bawah yang terpinggirkan dari kehidupan masyarakat. Contoh dari kaum marjinal antara lain pengemis, pemulung, buruh, petani, dan orang-orang dengan penghasilan pas-pasan atau bahkan kekurangan. Mereka ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari Negara kita.
Maka dalam rangka memperingati Hari HAM (Hak Azasi Manusia-red) se-dunia yang jatuh pada hari ini Rabu, 10 Desember 2014, kami, T-REC Semarang (Tugumuda Reptiles Community Semarang-red), sebagai komunitas pecinta reptil di kota Semarang mengadakan kegiatan aksi bakti sosial dengan membagikan paket-paket Sembako kepada sejumlah Anjal/anak jalanan dan kelompok Marjinal di sekitar area Tugumuda Semarang yang juga merupakan Landmark dari kota Semarang.
Selain membagikan paket-paket sembako menurut keterangan Dimas Yudian salah satu pengurus dari T-REC Semarang kepada Buana Post.Com mengatakan bahwa para anggota T-REC Semarang juga membagikan selebaran tentang pentingnya pelestarian Satwa terutama khususnya Reptil. “Bahwa reptil merupakan bagian dari rantai makanan di Alam, dan dengan terganggunya populasi dari reptil di alam maka akan
terganggu pula rantai makanan yang ada“ tuturnya Dimas. Lanjut, “Sebagai contoh dengan terganggunya dan berkurangnya atau bahkan punahnya jenis-jenis ular yang makanan utamanya tikus disuatu zona atau area, maka populasi tikus di area tersebut akan melonjak dengan sangat fantastis dan akan menjadi hama utama di area tersebut” Tandas Dimas Yudian salah satu pengurus dari T-REC Semarang kepada Budi dari Buana Post.Com. disela-sela acara. (Budi)
Sumber:
Buana Post.Com.